Kemenkes: Tidak Semua Rumah Sakit Terapkan KRIS
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyatakan, tidak semua rumah sakit (RS) harus mengimplementasikan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan Kemenkes Ahmad Irsan Moeis menyebut, hanya RS yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang menerapkan KRIS. "Tidak semua RS ini laksanakan KRIS. Hanya yang kerjasama dengan BPJS Kesehatan," kata dia dalam Konferensi Pers ‘Perpres Jaminan Kesehatan’, Rabu (15/5/2024)
Ditambahkan juru bicara kemenkes M. Syahril, pihaknya menargetkan sebanyak 3.057 RS akan melaksanakan KRIS di tahun 2025. "Jadi hingga 30 Juni 2025 itu, akan kita realisasikan KRIS di 3.057 rumah sakit," ungkap dr Syahril. DPRA Dorong Pemerintah Aceh Tuntaskan Pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh Serambinews.com
Kondisi Kesehatan Memburuk, Keracunan Makanan, Ria Ricis Dilarikan ke Rumah Sakit Serambinews.com Hari Pertama Kerja Sebagai Pj Bupati Pidie, Samsul Azhar Sidak Dua Rumah Sakit Serambinews.com Profil Budhy Setiawan, Anggota DPR RI Partai Golkar Meninggal Dunia di Rumah Sakit Singapura Bangkapos.com
Ia menerangkan bahwa KRIS bertujuan agar semua peserta JKN mendapatkan perlakuan yang sama. Salah satunya adalah mengatur untuk ruang rawat inap. Dalam KRIS, ada 12 komponen yang harus memenuhi syarat itu kamar rawat inap. "Kenyataan di lapangan saat ini memang ada kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Dan sebagian sudah memenuhi standar itu tetapi sebagian belum," ungkap Syharil.
Misalnya, masih banyak di rumah sakit yang ruang inap kelas 3 menempatkan 5 6 orang bahkan ada 8 orang. Dalam Perpres ini, maksimal hanya boleh 4 tempat tidur dengan memenuhi 12 komponen itu. "Nah dengan komponen itu menjamin semua peserta ini mendapatkan layanan yang sama termasuk layanan medis. Semua peserta JKN ini mendapatkan yang layanan sama," jelas dia.
Selanjutnya kata dia, semua rumah sakit berproses menyiapkan KRIS, karena ini bertujuan untuk rakyat Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Post Comment